DPP APKASINDO mengangkat derajat petani kelapa sawit swadaya dan terus bergerak maju



Medan - OP Ladon News.Com 



Dalam upaya Peningkatan Pemahaman dan pengetahuan petani sawit terhadap pengembangan minyak makan merah berbasis koperasi , Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi petani kelapa sawit Indonesia (DPP APKASINDO) , mengadakan Workshop dengan tema " peningkatan kesejahteraan petani sawit melalui penguatan kelembagaan koperasi dan diversifikasi usaha pabrik minyak makan merah " di hotel Radisson,medan

"Apkasindo sudah bergerak melaju , dan akan naik kelas lagi dengan mengangkat derajat petani sawit," ujar Rino Afrino, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Apkasindo.

Hal itu diungkapkan Rino saat memberikan kata sambutan dalam acara musyawarah nasional (munas) Apkasindo di Hotel Radisson Medan, Rabu (22/5/2024) .

Rino Afrino juga berperan sebagai Ketua Panitia dalam munas tersebut. Kegiatan tersebit dihadiri oleh puluhan pimpinan cabang Apkasindo dari berbagai daerah di Indonesia.

Rino mengatakan, salah satu upaya untuk menaikan derajat petani sawit adalah dengan mendirikan koperasi, termasuk koperasi yang mengolah minyak makan merah.

"Beberapa hari yang lalu saya ke Kuala Lumpur, Malaysia, menghadiri acara CPOPC. Saya saat itu bersama Direktur BPDPKS, Pak Eddy Abdurrachman," kata Rino. 

"Beliau bilang ke saya akan ada dua pabrik minyak makan merah yang akan dikebut lagi. Untuk itu, mari kita semangat dan mengawal pendirian pabrik minyak makan merah kita ini," kata Rino Afrino.

Saat ini, petani sawit sudah memiliki pabrik minyak makan merah di Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

"Dan bakal ada lagi pabrik minyak merah yang akan dibangun oleh koperasi yang pengurusnya adalah pengurus Apkasindo Sumut. Kita harus lebih bersemangat lagi membangun koperasi, membangun Apkasindo," tegas Rino Afrino.

Sedangkan Fadli Awi , Sekretaris DPW Aceh menjelaskan perkembangan sawit di aceh
" Bagus , Setelah konflik di Aceh dan berdamai , penanaman sawit di aceh sama dengan penanaman sawit di Sumatera Utara tahun 1911 sebelum Indonesia merdeka  ,di Sumatera Utara ada di beberapa tempat yang Sokfindo ,  kalau di Aceh ada di Aceh tamiang , Nagataya ,singkil . Nagataya ada dua tempat di Kecamatan Kuala dan Darul Makmur tapi dlm perjalanannya  sumatera Utara sudah  jutaan hektar, namun Aceh waktu konflik terjadi hanya segitu - segitu saja dan setelah perdamaian , perkebunan di  Aceh ada 530an hektar , jadi Aceh termasuk salah satu propinsi yang masuk sepuluh besar , Aceh ada di urutan delapan besar 


 Fauzi Sadinur , ketua DPW ,dari  Sulawesi tenggara mengatakan ,
"Kehadiran kami di sini pertama itu adalah kegiatan musyawarah nasional yang ke 5 , yang mana itu di mulai tanggal 21 s/d 23 mei 2024 , yang kedua selain kegiatan Munas ada beberapa agenda terkait di kegiatan seminar .salah satu poin - poin di dalamnya itu ada penguatan kelembagaan koperasi yang ketiga ,kunjungan ke pabrik minyak makan merah di medan yang di hadiri oleh 22 perwakilan di setiap propinsi " .

Fauzi Sadinur juga menambahkan ,
" Poin - poin dari kegiatan ini berakhir nya kepemimpinan dari Gulat manurung siapa yang akan melanjutkan roda kepemimpinan , ketua umum untuk APKASINDO, kalau saya menilai nantinya masih di pegang oleh gulat manurung , masih kuat kepemimpinan beliau, mudah - mudahan dengan terpilih nya beliau ,apa yang menjadi harapan para petani bisa terealisasi secara maksimal , seperti contoh nya seperti pembahasan pada hari ini yang mana di sini pabrik minyak makan merah yang pertama di hadirkan di medan ,berharap  di setiap propinsi sentral sawit yang ada di Indonesia khususnya di 22 provinsi juga sama di rasakan seperti yang di rasakan para petani sawit yang ada di Medan ini . Jadi kami ini mewakili para petani yang ada dari daerah asal kami , kami bergabung untuk menguatkan kelembagaan nya mengenai kelapa sawit ,kami yakin dengan masuknya kami ke dalam wadah APKASINDO apa yang menjadi harapan dapat terwujud .
Khusus nya kami dari para petani dari Sulawesi tenggara masih banyak yang harus kami pelajari dari senior - senior kami yang di Riau , Kalimantan dan Sumatra , masuk dalam organisasi ini masih terbilang muda , belum sampai 10 tahun di banding senior- senior yang sudah 20 tahunan ", katanya .

'Salah satu keuntungan kami bergabung di APKASINDO ini kami lebih memahami bahwa pentingnya menanam benih yang unggul yang mana di sini dari segi hasil itu jauh lebih maksimal daripada bibit asal - asalan ,tapi kami juga bersyukur dengan menanam bibit asalan pun kami juga menikmati hasil walaupun hasilnya sedikit , kami terus belajar dan mengasah kemampuan , mengasah diri ,mencari jaringan (relasi) , investor sehingga bibit - bibit yang kami tanam benar - benar besal dari produsen bibit yang resmi seperti PPKS, Sriwijaya' , pungkasnya .


Demikian juga Kasri Wandi , Ketua DPW dari Jambi mengatakan ,
"Jambi itu kebun sawit secara keseluruhan satu juta dua ratus empat puluh lima hektar , bertani nya hampir 50% . Kalau harga buah segar nya saat ini Rp 2700,00 , kalau brondolannya tidak begitu banyak , pabrik brondolan di Jambi masih ada 2.
Harapan saya untuk petani sawit  , tentu nya kita perjuangkan petani sawit secara umum , masalah yang terintimidasi termasuklah masalah sosial Jambi banyak gangguan masalah perkebunan dll kita akan perjuangkan.Pungkas 
(Rais )

Posting Komentar

0 Komentar